Langsung ke konten utama

Platform Trading

Sepertinya sudah satu atau dua bulan kemarin aku mendengar tentang platform trading. Ceritanya waktu itu seorang teman curhat kalau dia barusan habis duit sampai 10 juta hanya buat main trading. Responku saat itu sih biasa aja. Karena aku kurang begitu paham itu platform apa. Dan aku pikir temanku cukup berduit untuk menghasilkan kembali 10 juta.

Tapi baru sekarang aku baru tahu kalau masalah platform trading cukup pelik, atau, bisa mengarah semakin kesana.

Jadi kemarin-kemarin nontonin podcast Deddy Corbuzier. Beberapa kali pembahasannya koq tentang flexing. Aku coba tanya deh di kolom komentar, siapa gerangan subjek yang dimaksud flexing ini. Ada yang jawab: Indra Kenz.

Aku searching deh nama itu di pencarian Youtube. Hasilnya banyak muncul video soal penipuan dan platform trading.

Nah, yang dimaksud platform trading ini ternyata bukan seperti yang aku bayangkan. Aku kira itu semacam aplikasi buat bermain atau jual beli saham. Ternyata... bukan. Haha, gimana ya menjelaskannya?!

Istilahnya sih binary option. Secara tampilannya memang ada kayak grafik saham. Cara mainnya juga, kita disuruh “bertaruh” dengan uang beneran. Kalau grafiknya naik, kita untung. Kalau turun, ya rugi. Mirip saham kan. Tapi bukan. Karena grafik dan tebak-tebakan pergerakan saham tersebut cuma simulasi doang. Platform ini tidak benar-benar terhubung dengan pergerakan saham.

Ya kira-kira begitulah, aku juga kurang mengerti betul (aku baru nonton sebagian video doang). Kayaknya dulu temanku pernah menjelaskan ini. Cuma akunya aja yang gak peduli (hehehe, sorry brader). Tapi sementara ini, mungkin bisa aku sebut platform ini sebagai simulasi saham.

Menurut pengakuan beberapa orang di video Youtube, platform ini merupakan penipuan. Grafik sahamnya dimanipulasi. Sehingga probabilitas menangnya tidak lagi 50:50. Terus ada juga dugaan platform ini cuma menguntungkan pihak platform dan afiliatornya, karena uang pemain yang loss (kalah) itu masuk banyak ke mereka. Misal jika sehari saja ada satu pemain bermain sampai habis duit 5 juta, maka kalikan dengan ratusan ribu pemainnya.

Dengar, sekali lagi aku bilang bahwa aku kurang mengerti dengan sistem platform ini. Apakah dugaan penipuan itu benar atau tidak. Mungkin aku harus riset lebih lanjut lagi. Tapi kalau aku melihat cara mereka promosi, dan probabilitas keuntungannya, ini sangat berbahaya. Karena platform ini sama kayak judi.

Probabilitas keuntungan bermain pada platform ini kan 50:50 ya (kalau memang benar jujur ya). Hanya ada menang, dan kalah. Sedangkan tidak ada faktor keahlian yang dibutuhkan mendapatkan kemenangan. Satu-satunya yang kita lakukan untuk menang adalah mengadalkan dugaan. Jelas ini judi banget.

Terus melihat cara promosinya mereka juga membuat pemainnya mati akal. Mereka bilangnya bisa menjamin mendapatkan uang banyak dalam waktu singkat. Misal, punya uang 20 ribu. Mainkan, menang dapat 40 ribu. Pasang 20 ribu lagi, menang lagi jadi 60 ribu. Pasang lagi, kalah gakpapa, tinggal 40 ribu (tetap untung). Terus bayangkan bukan 20 ribu, tapi 2 juta, maka bisa dapat 4 juta. Kalau beberapa jam sehari, maka kemungkinan nambah uangnya juga meningkat. Akhirnya mereka menunjukkan kisah-kisah orang yang sukses dalam waktu singkat karena bermain ini. Ini kan gak ada bedanya sama godaan judi.

Oleh karenanya platform ini berbahaya, atau berpotensi besar menjadi bahaya. Karena kalian tahu sendiri bagaimana judi di masyarakat. Itu adalah penyakit masyarakat yang sudah ada semenjak jaman wahyu, menggerogoti ekonomi masyarakat. Dan sampai sekarang kita tidak pernah bisa benar-benar memberantasnya.

Judi dalam bentuk primitif aja sudah berbahaya dan sulit dibasmi, apalagi kalau dibalut dengan grafik saham begitu? Ditambah iming-iming contoh kisah orang sukses mendapatkan uang jumlah besar dalam waktu singkat bermain di platform ini.

Tidak heran temanku sendiri bisa kejebak kail “judi” ini, seperti hilang akal hingga habis uang 10 jutanya. Padahal temanku juga bukan seseorang yang tidak berpendidikan tinggi. Tapi bisa kecantol juga.

Melihat godaan “uang instan”-nya yang seperti itu, mungkin aku sendiri juga akan sama terjebaknya seperti temanku. Hanya saja kondisinya kan aku gak ada uang sepeser pun untuk berani bermain kesana. Jadi, terima kasih Tuhan karena gak kasih aku uang, hahaha...

Komentar