Langsung ke konten utama

Kemampuan Super

Suatu ketika pada hari penciptaan, setiap jiwa manusia dibariskan malaikat dalam barisan yang tertata. Masing-masing jiwa ditanyai oleh Tuhannya, mengenai misi penciptannya di muka bumi.

Tuhan: Apakah kamu mengakui Aku sebagai Tuhanmu?

Jiwaku: Iya tentu saja.

Tuhan: Apakah engkau benar memilih untuk diciptakan sebagai manusia atas kehendakmu sendiri?

Jiwaku: Hehe, iya, sepertinya menyenangkan.

Tuhan: Kemampuan super apa yang kamu pilih?

Jiwaku: Bentar, manusia punya kemampuan super?

Tuhan: Ya, tentu saja. Manusia butuh kemampuan super untuk bisa bertahan hidup di tengah kerasnya alam di muka bumi. Belum lagi juga nanti ada ancaman dari sesama manusia, pembunuhan, peperangan. Setiap manusia akan dibekali satu kekuatan super untuk itu.

Jiwaku: Hmm..

Tuhan: Ada kemampuan otot super, kamu bisa merobohkan musuhmu dengan sekali pukul. Ada kemampuan pyrokinesis, menyemburkan api dari tanganmu. Kemampuan elektrik, kamu bisa kebal dari sengatan listrik dan menghasilkannya.

Jiwaku: Hmm..

Tuhan: Tidak terbiasa dengan perkelahian? Kamu bisa memilih kemampuan penyembuhan. Atau kemampuan membaca dan manipulasi pikiran. Kemampuan-kemampuan ini dibutuhkan oleh orang lain, sehingga kamu bisa menyuruh mereka untuk melindungimu.

Jiwaku: Wow.. keren! Pasti ada juga kemampuan mengubah tongkat jadi ular, mendatangkan wabah, dan membelah lautan. Itu pasti akan sangat efektif untuk memenangkan peperangan.

Tuhan: Yes. Tapi sorry, gak ada kemampuan seperti itu.

Jiwaku: Hmm, okey. Ada nggak, kemampuan yang bisa membuatku berbicara dengan anjing, dan kucing?

Tuhan: Eh..

Jiwaku: Maaf, gak ada ya?!

Tuhan: Aku Tuhan. Aku bisa menciptakan kemampuan apapaun dalam sekejap mata. Tapi, kenapa kamu pilih kemampuan itu? Kemampuan bicara dengan hewan, itu terlalu lemah jika kamu berhadapan dengan kemampuan super lain. Kemampuan itu juga tidak berguna bagi orang lain.

Jiwaku: Aku tahu kemampuan itu lemah, dan tidak berguna. Tapi.. bisa bicara dengan anjing dan kucing, itu membuatku senang.

Tuhan: ...

Jiwaku: Hehe...

Tuhan: Oke, jadi, kemampuan super untuk bisa bicara dengan hewan.

Jiwaku: Enggak, enggak. Cuma sama anjing dan kucing aja. Aku gak mau diributkan oleh ocehan burung atau barisan semut yang mungkin tidak sengaja akan aku injak.

Tuhan: ...

Hahaha... maaf, maaf. Ini parodi belaka. Aku cuma habis nonton film Code 8. Ceritanya tentang dunia yang di mana manusianya ada yang punya kemampuan super seperti telekinesis, listrik, api, dan sebagainya.

Habis nonton, aku jadi membayangkan, kalau aku hidup di dunia yang penuh dengan kemampuan super, mungkin aku akan memilih hidup biasa aja. Tinggal di daerah yang masih alami, berkebun, atau berburu. Melibatkan diri dengan persaingan dan pertempuran antar pemilik kemampuan super, sepertinya itu merepotkan.

Tapi kalau tidak memiliki kemampuan super sama sekali juga kurang asyik. Jadi, andaikan bisa memilih, aku pingin banget punya kemampuan super untuk bisa bicara sama anjing dan kucing.

Kenapa anjing dan kucing? Simple, cause they are adorable.

Epilog:

Malaikat: Lapor Tuhan, semua jiwa manusia siap untuk diturunkan ke muka bumi dan memasuki tubuh kehidupannya masing-masing.

Tuhan: Tunggu! Masuk jaman apa sekarang?

Malaikat: Jaman di mana tyranosaurus masih mendominasi puncak rantai makanan, Tuhan.

Tuhan: Undur aja penurunan manusia. Tunggu sampai meteor menghujani bumi.

Malaikat: Siap, Tuhan.

Tuhan: Oh ya, satu lagi. Tolong uninstall aja semua kemampuan super manusia.

Malaikat: Kenapa?

Tuhan: Aku gak mau si bocah pecinta anjing dan kucing itu dihajar, dibakar, dan disetrum oleh kemampuan super lain. 

Komentar