Aku mencium ada bau-bau praktek penipuan deh di lingkungan RT-ku. Kata ibu dan bapak, para tetangga pada berbondong mendaftar ke seorang pengontrak rumah yang tak jauh dari rumahku. Katanya, mereka daftar dengan biaya Rp 150.000 (ada juga yang Rp 75.000), terus dijanjikan akan mendapat bantuan sosial senilai seratus juta rupiah dalam beberapa bulan ke depan.
Emang gak tau pasti sih, tapi sepertinya mereka ini penipuan. Ada tiga indikasi yang aku soroti. Pertama, si pengontrak ini bukan orang sini. Ya jelaslah, nama juga orang ngontrak, hadeh...
Hahaha... maksudku, akhirnya ini dipertanyakan motifnya, kenapa dia mau repot-repot bantu warga sini untuk mendapatkan bantuan sosial. Dia gak ada koneksi apapun di sini, gak punya keluarga di sini, gak pernah punya riwayat tetanggaan atau temenan sama orang sini, eh tiba-tiba nawarin bantuan. Tidak adanya koneksi ini riskan, dia bisa aja habis nipu terus ngilang begitu saja.
Tapi kan bisa aja bagian dari pemerintah atau lembaga tertentu, yang berniat memberdayakan masyarakat?
Nah ini mengarah ke indikiasi kedua, dia gak punya legalitas untuk melakukan kegiatannya. kata ibu, pihak RT/RW gak tau soal kegiatan warga ini. Sedangkan yang mereka lakukan itu sampai setor KTP dan uang. Ini kan aneh kalau kegiatan warga yang melibatkan KTP dan uang begitu gak melibatkan RT/RW.
Tapi kan bisa aja dia individu dermawan yang berniat nolong orang, tanpa punya background pemerintah atau lembaga lainnya?
Bisa juga sih. Tapi aneh gak, dianya sendiri ngontrak, gak punya rumah sendiri, yang mana berarti gak punya uang dong, bagaimana ceritanya orang yang gak punya uang begitu bisa menjanjikan uang ke orang lain? Dan kenapa juga harus setor uang dulu untuk mendaftar, jika memang niatnya bantu warga, dan nantinya dapat uang, maka gak perlu toh mensyaratkan ada uang di muka.
Indikasi keempat, jumlah uang yang dijanjikan ini gak ngotak. Bayangkan, dapat 100 juta per orang, hanya dengan setor 150 ribu di awal?! Bruh, ini uang bantuan apa pesugihan?! Kalau dia bisa menghasilkan uang dalam jumlah besar segitu, kenapa gak dia gunakan sendiri untuk dirinya dulu, misal, beli rumah gitu?!
Ah, entahlah, aku gak bisa nuduh. Gak ada bukti. Tapi dari indikasi-indikasi tersebut, koq aromanya gak logis banget warga ini menawarkan bantuan sosial yang fantastis gitu jumlahnya.
Komentar
Posting Komentar