Langsung ke konten utama

Why I am a cat person

Pada awalnya aku tuh gak suka kucing. Waktu aku masih kecil, mungkin usia TK atau belum sekolah, kakakku pelihara kucing. Dan aku selalu siksa kucing tersebut.

Iya, aku menyiksa kucing.

Aku sering cekik dia, banting dia, lempar dengan mainan. Sampai kayaknya kucing tersebut jadi takut kalau melihat aku. Cuma memang dia masih di rumah soalnya ada kakak yang pelihara dia.

Aku gak ingat atas alasan apa aku berbuat gitu sama kucing. Aku gak ada trauma, ketakutan, atau pernah dijahatin sama hewan tersebut. Setahuku ya aku gak suka aja. Atau bisa jadi aku udah psikopat sejak kecil, hahaha...

Tapi itu semua berubah setelah aku alami kejadian yang gak bisa aku jelaskan sampai sekarang. Aku diselamatkan oleh kucing tersebut.

Kejadiannya itu pagi menjelang siang, mungkin. Aku lagi main di teras rumah. Di samping kanan terasku itu ada tumbuh beberapa pohon pisang. Nah, aku main di dudukan teras dekat pohon pisang tersebut.

Tiba-tiba aku di kagetkan sama ular yang merambat melilit pohon pisang tersebut. Aku ketakutan, meskipun aku juga gak tau kenapa aku takut sama ular, apakah insting atau pengalaman sebelumnya, aku tidak ingat.

Ular tersebut merambat dari bawah ke atas. Saat sampai setinggi sedikit di atas kepalaku, ular itu berhenti dan seperti menatapku. Aku lupa penampakan ular tersebut apakah kepalanya sendok atau biasa, tapi yang jelas aku merasa terancam.

"Mak... Pak... Cak..." teriakku lirih sementara tubuhku seperti kaku, tidak bisa lari. Gak ada orang rumah yang dengar. Bapak kerja, kakak sekolah. Ada ibu di rumah, tapi mungkin lelap tidur karena beliau memang kerja shift malam.

Aku tolah-toleh ke rumah sekitar, tapi gak ada tetangga juga. Mungkin karena mereka semua ada di sawah. Tapi aku lihat sesosok yang sepertinya aku punya harapan, kucing kakakku.

Dari kejauhan, jarak satu rumah sebelah kiri rumahku, aku lihat kucing kakakku sedang melintas. Aku gak tahu dia bisa dengar apa gak. Tapi saat aku teriak lirih memanggail orang di rumah, kucing itu menoleh ke arahku.

Kucing tersebut diam sebentar, seperti sedang mengamati aku atau ular yang sedang aku hadapi. Meskipun aku juga gak yakin dia bisa melihat dengan jelas dari jarak itu.

Berikutnya dia langsung berlari cepat menuju arahku. Melihatnya menghampiriku, aku langsung teriak seperti cara kakakku memanggilnya, "Pus, pus... sini, pus!"

Sesampainya di tempatku, dia langsung mengelus kakiku. Entah ya, itu membuatku merasa tenang. Seperti kucing tersebut mau berkata, "Tenang, aku di sini."

Setelah mengelus kakiku, dia lihat ke arah ular. Dengan cepat dia loncat, panjat pohon pisang, dan menerkam ular tersebut. Pertarungan terjadi di bawah. Aku gak berani lihat. Aku cuma dengar kucing tersebut menggeram seperti dia biasanya tarung dengan kucing lain.

Setelah suara geramannya tak lagi terdengar, aku akhirnya putuskan untuk melihat keadaan. Awalnya aku kira si kucing mati dikalahkan oleh si ular, tapi yang terjadi sebaliknya. Aku lihat tubuh ular tersebut terkapar, bagian perutnya kelihatan robek. Si kucing juga aku lihat masih merobek-robek bagian perut ular tersebut.

Lalu kucing tersebut melihat ke arahku, dan melompat mendekatiku. Dia kembali mengelus kakiku. Saat itulah pertama kalinya dalam hidupku aku mengelus kucing.

Semenjak saat itu, aku dan kucing kakakku jadi seperti teman dekat. Setiap kali aku sendirian, kucing tersebut menemani. Pada titik di mana seakan kucing tersebut mengerti perkataanku dan aku mengerti dia.

Misal, ketika aku pingin main petak umpet, dia mengerti harus menemukan aku bersembunyi. Atau saat aku udah capek main dan pingin tidur, dia juga ikut tidur denganku. Atau saat dia mengeong minta makan, terus aku bilang gak ada makanan, dia langsung pergi keluar cari makan sendiri.

Sampai sekarang aku tidak bisa menjelaskan fenomena yang aku alami ini, terutama momen kucing tersebut menyelamatkanku. Karena yang aku tahu, dia selalu lari setiap kali melihatku, dan harusnya begitu, karena aku sudah menjadi ancaman baginya. Tapi pada momen aku terancam oleh ular, entah kenapa kucing tersebut mau mendekatiku bahkan mengelusku.

Apapun kemungkinannya, yang jelas momen itu menjadi dasar sebab kenapa aku begitu suka sama kucing sampai sekarang.

Komentar