Langsung ke konten utama

Tetangga Ini Makin Serius

Ingat persoalan yang aku bahas tentang tetangga yang aku curigai sebagai pelaku penipuan? Sepertinya masalah ini semakin serius.

Pertama, yang jelas mereka tidak menepati janjinya. Dulu bilangnya tetangga yang ikut iuran bakal dapat uangnya pada bulan Februari. Tapi sampai sekarang tidak dapat. Disuruh bersabar, katanya sih dapat sebelum hari raya idul fitri.

Kedua, yang ikutan jadi semakin banyak. Dalam lingkungan gang rumahku, sebelumnya cuma satu rumah saja yang ikutan. Kini semua rumah tergoda juga untuk ikut, menyisakan orang tuaku saja.

Ketiga, tetangga yang ikutan ini, mereka jadi malas bekerja. Yang biasanya mereka kerja keras di sawah, kini sehari-harinya mereka cuma nongkrong di dekat rumah “si penipu” tadi. Para tetangga ini merasa tidak perlu repor bekerja, karena dalam waktu dekat ini mereka bakal dapat uang dalam jumlah besar.

Keempat, sepertinya masalah ini juga bakal menyinggung psikis keagamaan. Setiap hari, rumah “si penipu” ini dipenuhi oleh orang, semacam pegawai mereka gitu. Terus pada waktu tertentu, mereka mengadakan semacam ceramah. Isinya aku tak tahu pasti. Tapi kata ibu, dan beberapa tetangga yang ikut, sebagian ceramahnya bilang kalau para tetangga yang ikut iuran ini gak usah terpengaruh omongan tetangga lain yang mengatakan ini penipuan. Yang ceramah ini adalah si tetangga “penipu” itu. Namun ibu juga pernah mendapati ceramahnya dipimpin oleh kiyai. Terus juga terdengar bacaan anshitu wasma’u seperti hendak khutbah jumat.

Apa-apaan ini?! Sebelumnya aku kira ini persoalan tetangga ini tidak sebegitu masalah. Karena kerugian yang dialami tetangga sini cuma kehilangan uang puluhan ribu, atau paling banyak ratusan ribu doang. No big deal.

Namun sepertinya tetangga “penipu” merupakan kelompok yang cukup terorganisir. Mungkin mereka punya tujuan lain. Bukan uang puluhan atau ratusan yang mereka inginkan dari tetangga lingkungan sini, namun entahlah, mungkin ketundukpatuhan.

Soalnya setiap kali tetangga “penipu” dan pegawainya lewat, para tetangga yang ikutan iuran itu menundukkan kepala. Mereka seperti melihat sosok pemimpin, yang dalam waktu dekat bisa memberikan uang jumlah besar.

Apa ini merupakan indikasi aliran sesat? Entahlah, belum ada bukti kuat mengarah kesana.

Yang jelas sampai sini saja tetangga ini sudah membawa dampak masalah. Membuat para tetangga memiliki harapan tak pasti, menjadi malas bekerja, ini adalah persoalan serius.

Komentar