Poin utama dari foto ini adalah aku pingin menangkap momen titik hujan jauh di atas atap dan dedaunan. Karena seperti judul foto ini, "Dua Naungan," yang berarti atap dan dedaunan sebagai dua teknologi yang digunakan umat manusia untuk bernaung dari terik dan hujan.
Namun apa daya, kamera smartphone-ku kurang begitu mampu menangkap momen titik hujan itu. Dan proses editing juga tidak bisa membantu mempertajam gambar titik air tersebut.
Untuk proses editing foto ini, pertama aku menggunakan curve. Bentuk kurvanya melengkung ke bawah, sehingga membuat yang terang jadi lebih gelap, dan yang gelap juga semakin gelap. Hal ini karena foto mentahnya terlihat terlalu terang, kurang mewakili mood momen yang saat itu cukup mendung.
Berikunya aku ubah temperature-nya, membuat gambar tampak lebih kebiruan. Untuk semakin menambah mood dingin saat itu.
Aku juga menambah saturation gambar, agar warna kehijauan pada dedaunan tampak lebih segar. Foto mentahnya sendiri kurang mendapatkan efek ini.
Terakhir, aku tambahkan filter focus blur. Gambar mentahnya sendiri tidak memiliki fokus, terlalu ramai dengan objek. Dengan filter fokus, ini bisa meminimalisir gangguan, sehingga pandangan bisa terfokus pada objek utama, yaitu titik temu antara daun pisang dan atap.
Foto ini diambil pada Rabu 16 Februari 2022 siang hujan deras. Lokasinya di rumahku, Tulangan, Sidoarjo. Kamera yang digunakan Motorola Moto C 5MP. Untuk editing-nya menggunakan software GNU Image Manipulation Program 2.10.24
Komentar
Posting Komentar