Langsung ke konten utama

Leve Palestina

Apa gunanya berperang jika tak mungkin kau menang?

Itu yang aku tanyakan saat melihat sekelompok grup resistan di Gaza melawan militer Israel. Kayak gak logis gimana gitu.

Gimana caranya kamu, yang cuma punya roket buatan rumahan, menang melawan tank rudal yang dipasok negara paling adidaya di dunia? Kenapa gak memilih jalur kalem aja, seperti pemimpin mereka di Tepi Barat?

Konflik di Gaza akhir-akhir membuatku banyak mencari tahu historis perlawanan rakyat Palestina. Aku jadi sadar beberapa hal.

Yang pertama, konflik ini ternyata bukan soal agama. Sebelumnya aku kira ini perang antara Islam lawan Yahudi, sama kayak perang salib dahulu antara Islam dan Kristen. Ternyata tidak. Dalam kubu Palestina sendiri juga ada kelompok Kristen dan Yahudi.

Lalu siapa lawan siapa? Ini adalah Palestina lawan zionisme. Dan aku juga baru tahu kalau tidak semua Yahudi itu mendukung zionisme. So yeah, ini adalah perang kemerdekaan, penjajah dan yang terjajah.

Berikutnya aku juga sadar, kalau perlawanan Palestina yang berupa militer ini tidak hanya dimulai dari era Hamas, tapi sudah sejak awal mereka diusir dari tanah mereka.

Dan target perlawanan itu, bukan hanya untuk menang secara militer. Karena pun jika mereka kalah (dan memang mereka terus kalah), target mereka minimal adalah untuk didengar dan disaksikan oleh dunia.

Aku jadi ingat sejarah Indonesia ketika perang mempertahankan kemerdekaan. Secara itung-itungan militer, Indonesia pasti banyak kalah. Pasti bakal banyak yang berguguran, seperti yang terjadi di Surabaya. Tapi itu harus mereka lakukan, agar dunia tahu kalau rakyat Indonesia bisa bertahan, melawan, dan tidak ingin dijajah. Dan kenyataannya mereka mampu "merebut hati" dunia dan mengakui kemerdekaan Indonesia.

Aku pikir ini yang ada di benak Palestina juga, terutama Gaza. Mereka ingin didengar. Meskipun jatuh berguguran, bagi mereka itu adalah pengorbanan.

Dan aku kira pengorbanan itu cukup terbayarkan. Di mana momentum konflik belakangan ini berhasil membuka mata orang-orang yang sebelumnya tidak peduli keberadaan mereka. Semakin banyak warga dunia yang bersimpati dan berpihak pada kemerdekaan Palestina.

Leve Palestina, och krossa sionismen.



Komentar