Secara umum, film ini tuh tipikal cerita yang aku menyebutnya hero redemption. Di mana si Captain Marvel berusaha memperbaiki kesalahan masa lalu. Dan ini premis yang bagus.
Karena aku tertarik untuk mengetahui apa akibat tindakan Captain Marvel men-shutdown pemimpinnya bangsa Kree. Pasti bakal ada problem kan.
Ditambah ada karakter Photon, keponakan yang dia tinggalkan saat masih kecil. Juga Miss Marvel yang merupakan fans, Captain Marvel pasti mengalami struggle bagaimana menampilkan diri jadi panutan kedua karakter tersebut. Ini kan konflik menarik.
Terus juga ada premis di mana ketiga karakter ini mengalami quantum entangling atau apa itu istilahnya, di mana mereka bisa switch up setiap kali menggunakan kekuatan mereka secara bersamaan. Ini juga bisa jadi potensi konflik sekaligus alat yang bagus untuk dinamika relationship antar ketiga karakter.
Sayangnya, sayang banget, potensi kedua premis di atas kurang digunakan secara maksimal. Karena aku melihat di tengah-tengah film, konflik yang berkaitan dengan dua hal di atas sudah selesai. Hubungan antara Carol sama Photon udah baikan hanya dengan bicara. Begitu pun Kamala Khan yang gak ada soal melihat superhero favoritnya pernah berbuat kerusakan.
Masalah quantum entangled mereka juga selesai hanya dengan sedikit berlatih di pesawat.
Akhirnya, third act dari film ini terasa generik seperti film Marvel yang lain. Cuma tarung, tembak-tembakan laser, CGI, gak ada keunikan. Premis yang udah di-setup di awal gak digunakan untuk menyelesaikan si villain.
So yeah, sayang banget. Tapi secara umum oke sih film ini.
Komentar
Posting Komentar