Aku bingung sama plot film ini. Ini tentang apa, arah ceritanya kemana, di akhir cerita aku harus merasa apa.
Awalnya aku kira ini film action petualangan, kayak original Hunger Games itu. Di mana sisi menariknya adalah bagaimana si protagonis harus mikir cara memenangkan pertandingan.
Adapun film prequel-nya ini, Hunger Games Songbird, awalnya kayak gitu kan. Si protagonis masuk pertandingan. Tapi setelah pertandingan selesai, eh ternyata itu bukan plot utamanya, soalnya filmnya masih ada durasi 1 jam lagi. Buset
Durasi sisanya tuh berkisar pada tema, entahlah, love story? Konflik masyarakat? Entahlah, sumpah bingung.
Jadi kemungkinan ada 3 tema plot kan, antara action adventure, romance, dan atau social conflict.
Masalahnya, ketiga plot tersebut gak kerasa enak diikuti. Pertama action adventure, ini kurang menarik dibandingkan film originalnya. Kayak gampang banget gitu si karakter memenangkan game. Musuhnya pada goblok. Si protagonis cuma modal racun tikus sama nyanyian. What?!
Terus, plot romance. Karakternya kurang chemistry. Aku gak tau apa motivasinya, cocok sebelah mananya, atau alasan kenapa si karakter harus jatuh cinta. Kayak aku tuh gak peduli, mau mereka ketemu lagi, jadian, atau berpisah, bodoh amat. Love story mereka gak ada menariknya.
Terus plot konflik masyarakat, mungkin ini satu-satunya yang menarik. Ya warisan dari film original, kan memang sistem masyarakatnya sudah menarik. Cuma masalahnya di film ini, si protagonis tuh berpihak pada masyarakat bad guy. Sebenarnya gak ada soal protagonis bad guy, beberapa film ada yang begitu. Tapi di film ini, kita gak dapat cukup alasan kenapa protagonis idealis banget sama masyarakat penjajah. Alasan uang, harga diri? Ini kurang ditunjukkan, lebih banyak diucapkan doang.
Ketika aku lihat ulang, baru aku paham maksudnya penulis cerita film ini. Sepertinya mereka pingin banget menunjukkan backstory si villain di karakter utama. Si penulis pingin audiens bisa mengerti alasan kenapa villain tersebut jadi kejam dan jahat dalam mengadakan Hunger Games.
Dalam arti lain, plot dari film ini adalah tipikal character arc. Dia berfokus pada dinamika perkembangan karakter, sebab akibat decision making-nya dia.
The problem is, audience doesn't care. Sisi menarik dari Hunger Games adalah Katnis dan turnamennya. Bodoh amat sama orang yang menjalankan turnamen tersebut.
Komentar
Posting Komentar