Langsung ke konten utama

Kenapa Tak Perlu Menjadi Orang Lain untuk Dicintai


Mencintai dan dicintai adalah kebutuhan dasar setiap manusia. Memang kita masih bisa hidup hanya dengan makan dan istirahat. Namun tanpa cinta, hidup terasa hampa. Seseorang bisa terganggu keseimbangan jiwanya jika dia tak memiliki cinta. Ada yang menjadi gila, ada pula yang bunuh diri karenanya.

Mencintai dan dicintai adalah satu kesatuan kebutuhan. Mereka harus dipenuhi keduanya. Yang sering terjadi adalah, seseorang mencintai, namun tak balik dicintai. Ini yang disebut patah hati. Begitu menyakitkan rasanya.

Seringkali perasaan tak dicintai itu berdampak buruk pada kepercayaan diri. Seseorang merasa dirinya tak layak untuk dicintai. Salah satu dampaknya, dia berusaha menjadi orang lain dan mengubur dirinya sendiri.

Bentuk tindakannya misalnya, mencoba menjadi orang yang sok asyik, padahal dirinya secara dasar bukanlah orang seperti itu. Atau yang lebih ekstrim, berpura-pura punya mobil mewah padahal tidak. Semua itu dilakukan dengan harapan seseorang bisa mencintai “dirinya”.

4 Alasan Kenapa Tak Perlu Menjadi Orang Lain untuk Dicintai

Dalam tulisan ini aku mau menyampaikan bahwa jangan pernah menjadi orang lain untuk mendapatkan cinta. Tidak, jangan! Berikut alasannya.

Definisi Cinta

Cinta, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, didefinisikan sebagai suka sekali; sayang benar. Sehingga perasaan cinta bisa disamakan seperti rasa suka, namun dalam kadar level yang lebih tinggi.
Berbeda dengan rasa suka biasa, perasaan cinta ini memiliki unsur yang lebih jauh lagi. Jika perasaan suka itu timbul karena adanya keunggulan sesuatu, maka perasaan cinta timbul atas dasar tidak hanya keunggulan, namun juga kekurangan dari sesuatu tersebut.

Misal, jika kita hanya sebatas menyukai orang, maka berarti ada keunggulan dari orang tersebut yang kita sukai, misal dia cantik, atau kaya, atau yang lainnya.

Namun jika kita sudah level mencintai, maka selain kita suka atas keunggulan orang tersebut, kita juga bisa menerima kekurangannya. Misal, meskipun si dia orangnya kurang gaul, namun jika kita mencintai dia, ketidakgaulan tersebut masih bisa kita terima.

Sehingga, intisari dari perasaan cinta adalah penerimaan, baik keunggulan diri maupun kekurangannya. Kalau katanya John Legend:

All of me, love all of you. Love your curves and all your edges, love your perfect and imperfection.

Dengan demikian, sejatinya kita tidak perlu menjadi orang lain demi bisa dicintai. Kita tidak perlu melulu berusaha bahkan sampai menipu untuk menampilkan sisi kelebihan kita. Itu semua hanya membuat orang tertarik, atau suka, namun bukan mencintai.

Untuk dicintai orang lain, tampilkanlah apa adanya, baik keunggulanmu maupun kekuranganmu.

Menjadi Orang Lain itu Susah

Coba aku tanya, ingin menjadi siapakah dirimu supaya bisa dicintai? Apakah kamu ingin menjadi seperti artis cowok, yang ganteng, dan pandai bergaul itu? Apakah kamu ingin menjadi seperti artis cewek yang pandai dan berkulit putih itu?

Ketahuilah, mereka menjadi diri mereka sekarang itu bukan perkara mudah. Atau paling tidak, mereka butuh tahunan sesuai usia mereka sekarang. Maukah kau menunggu selama itu untuk menjadi mereka?

Oh, mungkin kamu tidak ingin menjadi seorang artis. Hanya seperti temanmu yang humoris itu, yang di manapun dia berbicara, setiap orang menjadi suka dan dibuatnya tertawa. Sama saja, dia pun butuh waktu untuk entah berlatih atau membangun karakternya menjadi lucu seperti itu.

Intinya setiap orang memiliki proses mereka masing-masing. Dan proses itu unik, yang bisa jadi tidak bisa ditiru oleh orang lain dengan sebegitu mudahnya. Apa kamu tidak capek mengejar impian orang lain?!

Lebih Mudah Menjadi Diri Sendiri

Daripada sulit-sulit meniru orang lain, bukankah lebih mudah bagi kita untuk menjadi diri sendiri? Kita mengetahui seluk beluk diri kita. Apa saja yang menarik dari diri ini, apa saja yang kurang, kita sendiri sudah mengetahuinya. Kita hanya perlu menunjukkan itu.

Mungkin ada pula beberapa orang yang tidak mengenal dirinya sendiri. Di sinilah diperlukan penghayatan atas diri sendiri. Berhentilah sejenak julid terhadap kehidupan orang lain. Luangkan waktu untuk fokus pada diri sendiri. Kenang kembali memori di masa lalu. Pasti ada suatu petunjuk di sana yang bisa memberitahu siapakah sejatinya diri kita.

Apakah diri ini adalah seseorang yang humoris, ataukah pendiam? Apapun hasilnya, terima saja, dan kembangkan itu. Karena lebih mudah mengembangkan diri sendiri daripada memaksakan karakter yang bukan diri kita.

Misal, kita aslinya adalah pendiam. Daripada memaksakan diri menjadi seorang yang rame dan humoris (yang bisa jadi sangat berkebalikan), kita bisa mengembangkan karakter pendiam diri kita itu menjadi sesuatu yang bernilai positif, misalnya, seorang pendiam namun berbobot dalam ucapan.

Hukum Alam tentang Kecocokan

Mencintai dan dicintai itu adalah soal kecocokan. Sedangkan kecocokan, ada hukum alamnya, yaitu, tidak semua orang bisa cocok dengan semua orang. Namun setiap orang, pasti cocok dengan orang tertentu.

Contoh, artis korea itu cantik dan ganteng bagi kita orang Asia. Namun, apakah cantik gantengnya artis korea itu juga sesuai dengan seleranya orang barat? Belum tentu!

Bagi kita mungkin seseorang dengan kulit putih itu menarik. Namun bagi orang lain, justru orang kulit hitam itu lebih eksotis. Bisa saja kita menganggap perempuan langsing itu cantik. Namun bagi sebuah suku di Afrika sana, perempuan yang gendut itu lebih menarik.

Yang ingin aku katakan adalah, jadilah dirimu sendiri saja. Kalau kau menjadi orang lain, belum tentu juga akan dicintai. Sedangkan menjadi dirimu sendiri, sudah pasti ada seseorang di luar sana yang mencintaimu.

Yang perlu kamu lakukan, bukanlah mengubah dirimu menjadi orang lain, namun hanya mencari seseorang yang cocok denganmu, yang menerimamu apa dirimu.

Kesimpulan

Mungkin sulit bagi kita untuk mendapatkan cinta, namun bukan lantas menjadikan diri kita merasa tidak layak untuk dicintai dan malah memaksakan diri menjadi orang lain. Cinta adalah soal penerimaan diri apa adanya. Tidak ada gunanya menjadi orang lain. Lebih mudah bagi kita untuk menjadi diri sendiri. Karena siapapun diri kita, pasti ada seseorang di luar sana yang bisa mencintai kita apa adanya.

Komentar