Ada berapa akun pribadi media sosial yang kalian punya? Apakah semuanya kalian gunakan secara rutin? Atau malah ada yang terbengkalai?
Aku sendiri harus mengakui, ada banyak aplikasi media sosial yang pernah aku gunakan dengan akun pribadiku. Entahlah, mungkin lebih dari tujuh.
Tak heran, mulai jaman aku masih SMP sampai sekarang, terus bermunculan aplikasi-aplikasi media sosial. Aku pribadi tidak begitu tertarik mengikuti tren. Namun teman-temanku banyak yang menggunakan, dan mereka pada update kabar di aplikasi itu. Jadi mau tak mau, aku harus ikut menggunakannya demi masih bisa menyambung silaturahmi dengan teman-teman.
Namun demikian, banyaknya aplikasi tentu saja tidak bisa kita gunakan setiap hari. Beberapa di antaranya akan jadi terbengkalai, atau kita jadi lupa password akun kita.
Di sini aku mau menyampaikan alasan untuk cek secara berkala akun media sosial, jangan sampai terbengkalai.
Peretas Bisa Menyerang
Aku pikir kita semua sepakat kalau peretas bisa masuk dan mengambil akun media sosial. Jika mereka bisa membobol rekening bank, kenapa tidak bisa membobol akun kita. Apalagi kebanyakan kita terlalu malas untuk menerapkan verifikasi tambahan setiap kali masuk akun.
Mungkin kalian akan menganggap ini sepele, seperti mempertanyakan untuk apa seorang peretas repot-repot meretas akun media sosial. Apalagi kalian bukan orang penting untuk ditarget.
Lho, jangan salah! Siapapun bisa menjadi target peretas. Mereka tidak melulu mengincar orang penting. Karena bisa saja mereka hanya iseng, atau coba-coba teknik mereka kepada target yang random. Dan itu bisa jadi akun kita.
Aku pribadi pernah mengalamai peretasan akun media sosial. Waktu itu terjadi pada akun pribadi Instagramku. Awalnya memang aku sengaja tidak membuka media sosial tersebut untuk beberapa hari, karena berniat ingin fokus pada pekerjaan. Namun setelah kubuka, aku terkejut tiba-tiba jumlah following bertambah banyak ratusan. Itu pun bukan orang-orang yang aku kenal.
Maka langsung aku check riwayat login, ketahuan ternyata akunku diakses oleh seseorang di Rusia sana. Jelas ini adalah peretasan. Kebetulan saat itu juga aku lihat ada berita tentang isu peretasan massal yang terjadi dunia internasional. Sepertinya akunku ikut menjadi salah satu korban peretasan tanpa alasan.
Akhirnya aku harus menghapus semua riwayat login, following, dan mengganti password akun. Beruntungnya peretasan itu hanya berakibat pada jumlah following tanpa ada hal lain yang dimainkan oleh si peretas.
Namun demikian, tetaplah ini menjadi kewaspadaan untuk tidak membiarkan akun media terbengkalai apalagi untuk waktu yang lama. Karena bisa saja menjadi incaran para peretas, dan mungkin saja mereka akan menjual akun kita pada pihak-pihak yang ingin memanfaatkannya.
Ada Pihak yang Memanfaatkan Akun
Satu akun media sosial kita itu cukup berharga. Dengan akun itu kita bisa mendapatkan nilai ekonomis bagi beberapa pihak. Misal jika kita punya banyak follower, akun kita bisa dijual. Atau jika akun kita termasuk akun lawas dengan banyak kontak, itu bisa menjadi akun yang lumayan kredibel untuk dijadikan akun buzzer.
Tidak hanya soal ekonomis, bisa saja pihak ini mencuri akun kita hanya untuk hal iseng, misalnya untuk mendaftar game, situs judi, atau pornografi. Tentu saja kita tidak mau kan akun kita didaftarkan ke situs-situs yang tidak kita inginkan.
Beberapa saat lalu aku melakukan pembersihan terhadap kontak pertemanan Facebook-ku. Aku kunjungi beranda profil mereka, untuk memastikan mereka masih aktif atau tidak. Aku cukup terkejut ada beberapa akun temanku yang beranda profilnya berisi hal-hal yang tidak diinginkan. Ada yang memposting konten pornografi. Ada yang memposting hasil permainannya di situs judi.
Saat aku hubungi teman-teman tersebut, mereka mengatakan kalau itu bukan mereka yang memposting, dan mereka juga sudah lama tidak login akun mereka. Sehingga jelaslah bahwa akun teman-teman ini dimanfaatkan oleh orang lain yang kurang bertanggungjawab. Hal ini tentu merupakan kerugian bagi pemilik asli akun, karena citra mereka bisa rusak gara-gara pihak ini.
Citra Diri Kita Dinilai dari Akun Media Sosial
Semenjak media sosial berkembang begitu masif, cara kita bersosialisasi pun bergeser ke arah serba digital. Dahulu kita bertukar kabar dengan teman melalui ketemuan langsung, entah berkunjung ke rumah atau main keluar. Namun sekarang, kita mengetahui kabar teman semuanya melalui postingan status media sosial mereka.
Dalam hal mencari pasangan, kita juga tak lagi menilai pasangan dari obrolan langsung dengannya, namun kita melihat juga terlebih dahulu bagaimana riwayat aktifitas akun media sosial mereka. Bahkan dalam beberapa kasus, seseorang bisa jatuh cinta hanya dari interaksi di media sosial.
Dalam hal lamaran pekerjaan, kerapkali pihak perusahaan juga meneliti akun media sosial calon karyawannya. Hal ini guna mencari tahu bagaimana moralitas dan etos kerjanya. Kalau kata seorang teman, pihak perusahaan ingin mencari tahu apakah calon karyawannya bakal berpotensi keburukan perusahaan atau tidak. Entalah ini benar atau tidak.
Yang jelas, akun media sosial kita ini cukup penting untuk dijaga. Jika akun kita diretas, lalu digunakan oleh pihak tertentu untuk memposting hal-hal negatif, maka citra kita juga jadi buruk.
Mungkin kita bisa berdalih kalau akun kita diretas, sehingga memposting hal buruk. Namun tetap saja, kenyataan bahwa akun kita bisa sampai diretas itu mengindikasikan diri kita kurang tanggung jawab mengurus akun yang kita punya. Karena logikanya, akun kita tidak mungkin bisa diretas jika kita pandai menggunakannya.
Kesimpulan
Di era digitalisasi, akun media sosial sudah menjadi seperti bagian dari personal diri. Apa yang terjadi pada akun media sosial kita, bisa berdampak pada citra diri. Adapun citra diri cukup diperlukan untuk kita bersosialisasi di tengah masyarakat yang masih kurang empati ini.
Sedangkan di luar sana ada pihak-pihak yang bisa jadi berkepentingan untuk memanfaatkan akun media sosial. Bisa jadi mereka iseng, bisa juga memang akun kita bernilai ekonomis bagi mereka.
Oleh karenanya diperlukan kewaspadaan kita selaku pemilik akun media sosial. Jangan biarkan akun kita terbengkalai dalam waktu lama. Cek kondisinya secara berkala. Apabila memang tidak ingin menggunakan media sosial itu lagi, alangkah baiknya jika dihapus saja akun tersebut sehingga tak bisa dimanfaatkan oleh orang lain.
Komentar
Posting Komentar