Langsung ke konten utama

Postingan

Belajar Electro Swing Minggu 4

Hiatus 1 bulan. Selain kaki cedera, juga kena mental breakdown. Males latihan. Akibatnya ada penurunan stamina.

Belajar Electro Swing Minggu 3

Minggu ketiga belajar electro swing ini aku fokusnya pada mempercepat tempo, melancarkan transisi, sama nambah variasi move. Untuk tempo, akhirnya aku bisa sedikit dance agak lebih cepat. Ngikutin lagu Delight-nya Jamie Berry udah bisa. Sebenarnya lebih cepat lagi bisa sih. Cuma stamina yang gak kuat. Adapun transisi udah lumayan lancar. Cuma mungkin khusus transisi kaki kanan ke kaki kiri dalam move T-step travel, ini aku masih suka kecantol. Sedangkan variasi move, udah bisa move spin, meskipun belum graceful, tapi udah lumayan kerasa itungan ketukannya. Yang masih sulit itu T-step travel. Kurangku adalah aku masih belum bisa balance badan ketika melakukan move itu. Lain-lainnya yang kurang, mungkin aku perlu nambah power dalam dance-ku, karena kayaknya masih kelihatan kurang luwes. Terus juga masih suka ngeblank ketika shuffle T-step.

Film Loki Season 2

Season dua seri Loki ini terlalu rumit aspek worldbuilding-nya. Plotnya gak natural, konflik ceritanya dipaksakan muncul karena worldbuilding yang rumit itu. Season yang pertama itu bagus karena aku suka konsep ide ceritanya, di mana Loki bertindak tidak sesuai timeline sehingga memunculkan pertanyaan apa yang terjadi pada timeline tersebut. Dan film tersebut cukup menjawab keingintahuan audience ini. Season kedua, idenya adalah adanya ancaman adanya banyak villain dari banyak multiverse. Mereka akan berperang satu sama lain dan multiverse terancam hancur. Dengan ide cerita seperti itu, audience pasti berharap bakal menyaksikan banyak variasi villain tersebut, bagaimana peperangan antar multiverse tergambarkan, dan bagaimana si hero (dalam hal ini Loki) menghentikan event tersebut. Namun yang didapatkan malah cerita tentang kendala teknis yang dialami TVA. Memang sih ancamannya besar jika kendala teknis tersebut tidak diperbaiki. Tapi apa serunya? Ini film Superhero. Kita pingin meliha

Belajar Electro Swing Minggu 2

Minggu ini aku nambah move baru, yaitu charleston, mash potato, sama entah apa namanya, running man diagonal?! Aku juga memperbaiki move V-step ku, soalnya minggu lalu aku salah. Harusnya ketukan pertama itu tumit ke dalam (kaki membentuk V). Sedangkan minggu lalu aku malah sebaliknya. Adapun T step juga aku poles, di mana kaki yang jadi tumpuan tidak hanya static pada satu titik, tapi juga ikut berpindah tempat. Transisinya antar kaki juga mulai lancar. Udah sih gitu aja update move-nya. Sementara ini kaki udah mulai lumayan lancar, tidak lagi terasa nyeri sehabis dance. Cuma belum bisa dance pake lagu tempo cepat. Kalo cepat, otot rasanya panas, gak kuat full satu lagu.

Film Aquaman Lost Kingdom

Film Aquaman sequel , aku kasih nilai "meh". Cukup okey ditonton, tapi gak ada kesan, gak ada yang menarik. Yang menarik dari Aquaman yang pertama itu kan konsepnya. Bahwasannya ada kerajaan bawa laut, terus mereka konflik, terus kita disuguhkan berbagai macam action dan teknologi fantasi bawah laut. Keren. Sedangkan pada sekuelnya kali ini, entahlah aku gak mendapatkan kesan adanya action dan keajaiban makhluk bawah laut. Malah kayaknya porsi setting film-nya banyakan di darat, dengan wujud monster-monster yang, biasa aja. Kayaknya sih, film ini tuh lebih pingin menekankan pada aspek karakternya ketimbang action atau worldbuilding. Aspek karakter yang pingin ditonjolkan itu hubungan adik-kakak antara Aquaman dan saudara tirinya. Cuma, apa ya, interaksi yang ditunjukkan itu klise banget. Mereka bertengkar, gak akur, terus di akhir jadi kerjasama. Ya tipikal drama keluarga gitu lah. Jadinya aku ya ngerasa bosan. Soalnya apa bedanya film ini dengan film drama keluarga yang lain

Belajar Electro Swing Minggu 1

Jadi seminggu ini aku mulai belajar nge-dance (untuk pertama kalinya, aku gak pernah nge-dance sebelumnya). Nama dance-nya Electro Swing. Kenapa? Gak kenapa-kenapa sih. Cuma kayaknya asyik aja dance-nya. Dilihatnya itu bikin senyum dan bahagia gitu. Nah, bahagia kan sesuatu yang aku butuhkan akhir-akhir ini. Gimana hasilnya setelah seminggu coba? Parah. Kakiku pada sakit, dan nge-lag macam hardware tahun 90-an. Kita ngelihat video-video di youtube itu kayak gampang gitu dance Electro Swing. Cuma tinggal gerakin kaki doang kiri kanan depan belakang. Tapi kenyataannya susah banget. Yang pertama susahnya itu kendala fisik. Karena udah berbulan-bulan ini aku gak olahraga, jadinya kaki pada sakit semua pas nyobain Electro Swing yang notabene butuh footwork banget. Kendala berikutnya adalah, otak sama kakiku kayak gak nyambung. Jadi kalau aku praktekin pelan-pelan, bisa ngikutin gerakannya. Tapi pas coba pake tempo beneran, kedua kakiku kayak bingung gak ada koordinasi. Tiap mau gerakin kaki

Gaza Will Not Go Down

Ada yang masih ingat sama lagu We Will Not Go Down oleh Michael Heart? Aku familiar sama lagu ini pas masa SMA, pas aku baru punya HP yang bisa nyetel MP3. Dan aku gunakan lagu ini untuk belajar pronounciation bahasa Inggris. Waktu itu aku kurang begitu aware, atau bahkan tidak peduli dengan isu di Gaza. Aku tidak punya gambaran mengenai keadaan di sana. Malah aku mengasumsikan Palestina dan Israel itu tetanggaan, tapi punya batas yang jelas. Jadi kalo salah satu di antara mereka menyerang, ya pasti dihukum lah. Jadi aku mengasumsikan tidak ada ketidakadilan di antara mereka. Paling-paling hukumannya agak telat aja. Sehingga lagu ini terasa seperti puisi yang liriknya dilebih-lebihkan. Kenapa dulu aku gak aware? Kayaknya sih karena akses informasi. Dulu aku akses internet itu cuma kalo ke warnet aja, dan itu pasti buar mengerjakan tugas, bukan browsing masalah negara orang. Adapun TV juga gak begitu banyak menyiarkan tentang Gaza (atau akunya aja yang jarang nonton berita)? Terus juga

Why I am a cat person

Pada awalnya aku tuh gak suka kucing. Waktu aku masih kecil, mungkin usia TK atau belum sekolah, kakakku pelihara kucing. Dan aku selalu siksa kucing tersebut. Iya, aku menyiksa kucing. Aku sering cekik dia, banting dia, lempar dengan mainan. Sampai kayaknya kucing tersebut jadi takut kalau melihat aku. Cuma memang dia masih di rumah soalnya ada kakak yang pelihara dia. Aku gak ingat atas alasan apa aku berbuat gitu sama kucing. Aku gak ada trauma, ketakutan, atau pernah dijahatin sama hewan tersebut. Setahuku ya aku gak suka aja. Atau bisa jadi aku udah psikopat sejak kecil, hahaha... Tapi itu semua berubah setelah aku alami kejadian yang gak bisa aku jelaskan sampai sekarang. Aku diselamatkan oleh kucing tersebut. Kejadiannya itu pagi menjelang siang, mungkin. Aku lagi main di teras rumah. Di samping kanan terasku itu ada tumbuh beberapa pohon pisang. Nah, aku main di dudukan teras dekat pohon pisang tersebut. Tiba-tiba aku di kagetkan sama ular yang merambat melilit pohon pisang ter

Film Rebel Moon

Aku sempet tidur nonton film Rebel Moon . Entahlah, mungkin karena gak ada yang menarik dari film ini. Protagonisnya gak menarik. Tipikal mantan prajurit yang merasa bersalah dan membayar dosanya. Membosankan, gak ada yang unik. Combat-nya juga generik. Ya seperti prajurit, pake melee sama tembak-tembakan. Adapun supporting character lain, entah ada 5 atau 6, mereka semua punya kepribadian yang sama. Merasa bersalah dengan masa lalu, pingin balas dendam, pingin redemption. Hampir gak ada perbedaan lho. Yang beda cuma cara merekrut mereka. Sedangkan apa role mereka dalam grup, gak ada. Semuanya sama-sama tukang pukul. Secara plot juga boring banget. Gak ada sesuatu yang menarik yang terjadi. Paling-paling cuma momen perekrutan satu per satu supporting karakter. Misal yang menjinakkan Griffin itu, sama perempuan yang lawan siluman laba pake lightsaber. Udah itu doang. Kebanyakan waktu dihabiskan buat ngomong mulu. Battle cuma di awal sama akhir doang. Juga gak jelas ini cerita arahnya ke

Film The Creator

Secara plot dan karakter film The Creator itu sedang-sedang aja sih. Gak yang keren banget, gak juga jelek. Soalnya udah umum banget dipake. Protagonis kehilangan orang tercinta, pingin rescue, ketemu anak kecil, lalu berusaha protect anak tersebut sebagai ganti orang tercintanya. Boring, kan?! Tapi mereka mengeksekusi plot dan karakter tersebut dengan cukup baik. Contoh hubungan antara si protagonis dan anak kecil tersebut dibangun dengan tidak buru-buru. Dan cukup konsisten dengan motif masing-masing. Mereka saling mau kerjasama karena sama-sama ingin escape dari antagonis dan pingin ketemu si perempuan. Jadi, plot dan karakternya boring, tapi masih terasa make sense. Nah, sekarang yang paling aku suka dari film ini adalah aspek worldbuilding-nya. Idenya adalah, manusia membangun robot dan AI untuk membantu manusia, bahkan hidup berdampingan, AI punya free will sendiri. Lalu muncul masalah di mana AI meluncurkan nuklir dan membunuh satu kota. Dunia terbagi. Orang barat ingin memusnah