Langsung ke konten utama

Puisi tentang Ayah

Hari tanggal 12 November 2019, merupakan Hari Ayah Nasional. Banyak ucapan-ucapan "selamat hari ayah" bertebaran di media sosial. Saya jadi ikut kepikiran nilai penting seorang ayah.

Setelah saya hayati, ternyata cukup susah juga ya jadi seorang ayah. Harus mencari nafkah, memimpin rumah tangga. Pun demikian, kadang seorang ayah menjadi sosok yang kurang favorit di mata anaknya dibanding sosok ibu. Maklum aja, karena ayah kan biasanya dianggap keras, suka melarang, beda dengan ibu yang dinilai lebih penyayang.

Jadi untuk mengapresiasi sosok ayah, saya coba persembahkan puisi sebagai berikut.
ayah dan anak duduk bersama ballpoint pen sketch
Sosok Ayah
Maklum dari Ayah

Maklum dari ayah, kalau kamu marah
Ayah memang jarang menggendongmu
Karena tak ingin kamu tahu rapuhnya punggung ayah
Yang sehari-hari dibanting tulangnya

Maklum dari ayah, kalau kamu marah
Ayah memang tak bisa lembut padamu
Karena kamu harus terbiasa dengan tegasnya dunia
Yang makin penuh angkara

Maklum dari ayah, kalau kamu marah
Ayah memang sering menyelisih pendapatmu
Karena kamu harus belajar pengalaman ayah
Pumpung kamu masih muda

Maklum dari ayah, kalau kamu marah
Ayah pernah membuatmu malu depan temanmu
Karena tak tahu bagaimana bergaul dengan remaja
Usia ayah tiga dekade lebih tua

Maklum dari ayah, kalau kamu marah
Ayah mungkin tak sempat melihatmu dewasa
Karena pria ini tak kuat melawan usia
Meninggalkanmu ke alam baka

Maklum dari ayah, kalau kamu berduka
Mau bagaimanapun kamu tetaplah anakku
Setiap darahmu mengalir restu dan nafkah
Yang cukup membuatmu berlinang air mata


Maklum dari ayah..

Komentar