Langsung ke konten utama

Menghadapi Si Penyendiri yang Bersedih

helping friend pen drawing
Menghadapi Si Penyendiri yang Bersedih
Bayangkan orang terdekat kalian sedang bersedih! Apa yang akan kalian lakukan terhadapnya?

Yang paling umum adalah memotivasinya, menawarinya bantuan, atau sekedar membuatnya bercerita. Intinya melakukan apapun agar orang yang bersedih tersebut merasa terkurangi bebannya.

Namun asal kalian tahu, ada sebagian orang yang nggak bisa dibegitukan. Orang ini saya sebut sebagai si penyendiri.

Kebetulan saya punya satu teman yang seperti itu. Jadi tiap kali dia sedang sedih, dia akan menarik dari orang-orang. Ketika saya coba menawari bantuan, atau menyuruhnya menceritakan masalahnya, dia menolaknya. Teman saya itu lebih suka menyendiri saja.

Awalnya saya merasa sakit hati dengan perilakunya itu. Bagaimana tidak, saya sudah baik-baik menawarkan bantuan, eh dianya sok-sokan nggak mau begitu saja. Tapi setelah saya amati, akhirnya saya paham, ternyata memang begitulah caranya mengatasi kesedihan.

Seorang penyendiri, memang sudah terbiasa menjauhi orang. Jangankan ketika sedih, orang saat kondisi normal saja dia sudah ogah ketemu sama orang. Keengganannya akan interaksi sosial itu semakin bertambah ketika sedang bersedih.

Tidak hanya penyendiri, seorang yang ekstrovert sekalipun akan cenderung menyendri ketika bersedih. Hal ini wajar. Kesedihan merupakan emosi yang membuat setiap orang sulit untuk menerima kenyataan. Kenapa kenyataan itu sulit diterima, karena kenyataan yang sedang didapatinya sekarang terasa pahit. Entah kegagalan, kehilangan seseorang, intinya hal-hal yang tidak dia inginkan.

Orang yang sedang bersedih butuh waktu dan space untuk memahami apa yang sedang terjadi. Dia butuh memproses diri sendiri dulu, sebelum dia siap memprosesnya dengan dunia luar.

Oleh karenanya, kalau ada keluarga, teman, atau pasangan kalian menolak bantuan kalian, maka jangan terlalu diambil hati ya. Bisa jadi memang mereka butuh space untuk menenangkan dirinya dulu. Baginya, dalam kondisi seperti itu lebih nyaman bicara dengan piaraan ketimbang orang.
man sitting with dog pen drawing
Merasa lebih nyaman bersama piaraan ketimbang orang
Lantas apa yang harus kita lakukan kalau si dia menyendiri begitu? Apakah kita biarkan aja dia dengan dunianya sendiri, guling-guling di jalan raya terserah?

Wkwkwk... Memberi waktu dan space bukan berarti meninggalkannya. Tugas kita adalah mengawasinya, memastikan dia masih dalam batas kondisi wajarnya. Kalau si dia bertindak berlebihan, misal menyakiti diri, atau galau terlalu lama, maka kita harus segera membantunya.

Karena tak dapat dipungkiri, emosi sedih bisa menyedot akal sehat seseorang. Pikiran seorang penyendiri bisa muter-muter tanpa henti. Sedihnya bisa jadi depresi. Sehingga mau seberapapun level penyendirinya, dia tetaplah butuh campur tangan orang lain. Di situlah tugas kita, untuk mendengarkannya, memahaminya, dan menawarkan sudut pandang untuknya.

Kemudian biarkan dia memproses di dalam dirinya lagi. Namanya juga si penyendiri.


Yup, kira-kira begitulah cara saya menghadapi seorang penyendiri yang bersedih. Bagaimana dengan kalian? Monggo tulis di kolom komentar. See ya!

Komentar

  1. Iki aku yakin sing mbok maksud kui duduk koncomu tapi awakmu dewe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwk, setiap orang pasti duwe sisi penyendiri.

      Hapus
    2. Tapi dalam kasus di atas, memang kancaku koq.

      Hapus

Posting Komentar