Baru saja seminggu lalu aku debat dengan diri sendiri tentang kemungkinan AI bakal menggantikan manusia, khususnya pekerjaan seni komik atau animasi. Di mana seniman digantikan oleh prompter, proses manual seni seperti menggores kuas, diganti dengan menyusun kalimat prompt. Salah satu argumen terkuatku bahwa itu gak akan terjadi adalah itu gak akan terjadi, karena AI itu terpusat di server, dikuasai oleh satu atau dua perusahaan besar. Perusahaan tersebut bisa seenak mereka mengganti algoritma. Mungkin seorang prompter bisa bikin prompt yang menghasilkan seni yang bagus hari ini, tapi besok belum tentu karena algoritma/model AI bisa diubah di servernya. Satu-satunya cara untuk taking control prompt kita sendiri ya harus running AI locally di komputer kita. Tapi itu kan gak mungkin, atau setidaknya, sangat mahal. Pertama, kita gak bisa bikin AI kita dari nol. Perusahaan-perusahaan AI juga gak mau open source code mereka. Kedua, running AI butuh prosesor yang powerful, dampaknya but...
sebuah blog pribadi untuk menyalurkan pikiran sehari-hari