Langsung ke konten utama

Sungai dan Jalan


Kau tahu, hampir setiap sungai selalu memiliki jalanan di sepanjang jalurnya. Katanya, itu karena orang jaman dulu lebih mudah menyisiri sungai daripada menelusuri tengah hutan. Maka kelamaan jadilah daerah sisiran sungai itu jalan dan pemukiman.

Itu juga yang sering dinasehatkan seorang kakek pada cucunya. Katanya, jika kau tersesat di suatu kota atau daerah lain, maka ikuti saja jalan sepanjang sungai. Pada ujungnya, kamu akan bertemu entah itu gunung atau laut. Dari situ kamu bisa menentukan ke arah mana kamu bisa pulang.

Kalian tahulah seorang kakek, tak hidup di jaman GPS. Dan mungkin si kakek juga agak introvert (karena kalau tersesat, kenapa gak tanya orang aja?!)

Tapi cukup menarik juga mendapati perubahan dunia ini. Dahulu, hidup serba sulit, teknologi seadanya, namun jalanan juga begitu sederhana. Melakukan perjalanan dari satu mukim ke mukim lain tidaklah menghabiskan banyak biaya. Paling hanya bekal, pakan binatang, dan waktu.

Namun dunia sekarang, hidupnya begitu mudah sekaligus rumit. Mudah karena ada banyak opsi untuk bepergian. Jalan tak hanya di sepanjang sungai. Namun begitu rumit, karena semakin banyak aturan.

Ada jalan yang hanya boleh dilewati searah. Ada jalan yg mengharuskan kamu punya empat roda. Bahkan yang terbang saja ada jalurnya.

Orang dulu mungkin kebingungan hidup di jaman sekarang, mau jalan aja koq diatur. Navigasi sungai tak lagi berlaku.

Tapi ya begitulah dunia. Mau gak mau harus berubah. Entah ke yang baik atau buruk. Tugas kita hanyalah terus menyusuri sungai dan jalannya, berusaha semaksimal mungkin ke arah ujung yang baik.

Komentar