Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Ayunan Senja

Senja itu, dia duduk bergeming di ayunannya, membuat sukmanya berayun ke masa silam. Dua tahun sudah pemuda itu berpura-pura untuk bahagia. Berayunan, seakan seseorang masih memeganginya. Yang tak lain hanya kakinya sendiri yang jadi penopang segalanya. Namun seberapa kerasnya berayun, pada akhirnya kau akan berhenti juga. Terdiam. Menyadari bahwa kau sendirian. Dan saat menjelang malam, ketakutan. Pemuda itu tak takut dengan gelapnya atau apapun yg disembunyikan malam. Tidak. Bukankah tengah malam menjadi saat bagi semua orang berjaya dan meniup terompet perayaan?! Dia hanya takut dengan apa yang akan terjadi setelahnya. Karena malam adalah penanda bahwa besok akan datang. Dan pikirannya berderit tiap kali mengingat itu. "Esok akan sama seperti ini," pikirnya sambil memandangi tali gantungan. Ada sebuah keyakinan, bahwa titik balik matahari adalah saat-saat terdekat antara diri dan kekasih yang telah pergi. Iya, mungkin itu benar. Karena senja kini pemuda itu mendapati seseo