Langsung ke konten utama

Kotak Pandora

pencil drawing pandora opening the box
Kotak Pandora
Pernah dengar kisah Kotak Pandora? Kisah tersebut merupakan salah satu mitos Yunani, tapi punya kesamaan dengan kisah Adam dan Hawa pada wacana umat Islam.

Dahulu kala manusia hidup di dunia tanpa derita. Semua manusia adalah anak-anak. Mereka tak pernah bertumbuh dewasa, tak pernah susah payah memenuhi kebutuhannya. Semua pekerjaan adalah permainan, semua persaingan adalah olahraga.

Lalu datanglah seorang anak perempuan bernama Pandora. Dia sudah diperingatkan untuk menjauhi sebuah kotak, yang anak-anak lain juga tak tahu apa isinya (dan mereka juga tak peduli). Tapi rasa ingin tahu Pandora lebih besar ketimbang semua kenikmatan yang ditawarkan dunia. Maka didekatinya kotak itu, dan dibukanya.

Tiba-tiba sekawanan makhluk kecil hitam legam berkerumun keluar, menyebar segala ketakutan dan penderitaan. Anak-anak menjadi tumbuh dewasa. Mereka jadi merasakan apa itu bekerja, susah payah, dan duka lara, yang sebelumnya tiada pernah mengalaminya. Semua itu disebabkan oleh Pandora, dan dia sungguh menyesalinya.

Namun kisah tersebut tak berakhir di sana. Dari dalam kotak masih terdengar satu makhluk bersuara. Masih dalam keadaan sesalnya, Pandora membukanya.

Tiba-tiba terbanglah satu makhluk kecil keluar darinya. Makhluk itu bernama Hope, dan bukannya hitam legam, malah terang benderang. Pandora tersenyum penuh asa. Di samping semua penderitaan dan penyesalan yang tersebar di dunia, Hope akan menjadi obatnya.

Di sini kita bicara tentang kesalahan, penyesalan, dan harapan. Kesalahan memang sudah dilakukan semenjak Adam dan Hawa, dan terus mengalir dalam diri kita. Namun itu bukan kutukan untuk manusia. Kesalahan hanyalah kecenderungan alamiah, yang harus kita cegah. Pun jika kesalahan itu terlanjur mengada, maka sesalilah, namun jangan putus asa.

Karena selalu ada bumi bagi Adam dan Hawa untuk bertaubat dan berusaha. Dan untuk Pandora, ada makhluk kecil keluar dari penyesalannya, yang disebutnya: Asa.
"Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." —Qs. Yusuf [12]: 87 
x

Komentar